Niskala Studio

Ekspedisi Kopi Kerinci

Perjalanan saya mulai dengan perkenalan seorang tokoh inspiratif, Triyono, pendiri Koerintji Barokah Bersama. Ia memulai dengan kutipan bijak, “Kalau kita mau jalan cepat, kita sendirian. Tapi kalau kita mau jalan lama dan langgeng, ya kita harus jalan sama-sama.” Saya terinspirasi oleh semangat kebersamaan ini, yang menjadi dasar filosofi mereka dalam mengelola koperasi kopi.

Triyono menceritakan bahwa kopi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka di Kerinci. Mereka fokus pada kopi Arabika spesialitas dan bekerja sama dengan 12 Unit Pengolahan Hasil (UPH) serta 380 mitra petani. Namun, tantangan besar yang mereka hadapi adalah lahan pertanian yang terbatas karena sebagian besar wilayah Kerinci adalah Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Saya  berkunjung ke beberapa kebun kopi dan melihat langsung bagaimana program Payment for Ecosystem Services (PES) dijalankan. Program ini berkolaborasi dengan Rikolto dan Sucafina, bertujuan untuk mengintegrasikan tanaman naungan yang memiliki nilai ekonomis, seperti alpukat. Alpukat ini tidak hanya memberikan naungan bagi kopi, tetapi juga menambah pendapatan petani.

Ade Kurniawan dari Rikolto Indonesia berbagi hasil studi terkait living income di wilayah kerja mereka di Jambi. Ternyata masih ada kesenjangan antara kebutuhan hidup layak dengan penghasilan nyata para petani. Program pengomposan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.

Kami bertemu dengan Giana, seorang petani kopi. Ia berbagi cerita tentang perubahan signifikan yang mereka rasakan sejak adanya program pengolahan limbah kopi. “Dulu kami bingung mau buang limbah kopi ini kemana. Sekarang, alhamdulillah, limbah kopi tidak lagi terbuang sia sia. Banyak pengolahan yang bisa dilakukan,” katanya dengan penuh syukur.

Daniel Shewmaker, Manajer Direktur di PT Sucafina Indonesia Cofee, menjelaskan bagaimana mereka mendukung proyek PES melalui premi yang dikumpulkan dari klien. Proyek ini tidak hanya mengurangi emisi karbon di rantai pasokan kopi mereka, tetapi juga membantu meningkatkan pendapatan petani dan keberlanjutan.

Perjalanan ini membuka mata saya akan betapa kompleksnya dunia kopi, dari proses produksi hingga keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan petani. Kerjasama dan inovasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan yang ada. Semangat dan dedikasi para petani kopi di Kerinci memberikan inspirasi yang mendalam, dan saya merasa terhormat bisa merekam dan berbagi cerita mereka melalui lensa kamera saya.

Share :