Niskala Studio

Festival Tumpek Wariga: Perjalanan Menembus Harmoni dengan Alam

Kami tiba di Jembrana pagi-pagi sekali, bersemangat untuk mendokumentasikan Festival Tumpek Wariga. Acara unik yang diselenggarakan oleh Yayasan Pratisara Bumi ini merayakan hubungan yang erat antara manusia dan alam, khususnya tanaman dan pepohonan. Tujuan kami sebagai videografer adalah untuk mengabadikan tidak hanya visualnya, tetapi juga esensi dari perayaan budaya dan lingkungan ini.

Orang pertama yang kami temui adalah Putri dari Yayasan Pratisara Bumi. Ia memperkenalkan diri dan menjelaskan arti penting dari Tumpek Wariga. “Tumpek Wariga memiliki makna yang dalam karena melambangkan keterkaitan antara manusia dengan alam, terutama tanaman. Hal ini mengingatkan kita bahwa sama seperti tanaman yang menyediakan segalanya untuk kita, kita juga harus memberi kembali untuk menjaga keharmonisan.”

Festival ini merupakan perpaduan antara ritual tradisional dan praktik keberlanjutan modern. Salah satu yang menarik adalah upacara di mana seorang pendeta menyucikan tanaman sebelum mengundang roh Dewa Sangkara, dewa tanaman, untuk tinggal di dalamnya. Hal ini diikuti dengan doa bersama, sebagai rasa syukur atas tanaman yang menyediakan oksigen, makanan, dan bahan-bahan yang penting bagi kehidupan.

Kami bertemu dengan Irma dari Konstelasi Accelerator Supernova Ecosystem. Ia berbicara tentang inisiatif kanvas rantai nilai Gotong Royong, sebuah kerangka kerja untuk memetakan proses dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam mengubah komoditas mentah menjadi produk bernilai tinggi. “Tujuan kami adalah menyatukan semua pemangku kepentingan, mulai dari petani hingga lembaga keuangan, untuk bersama-sama mengembangkan ekosistem yang berkelanjutan,” kata Irma.

Kami bergabung dengan sekelompok petani lokal dan aktivis lingkungan dalam sebuah tur hutan. I Gusti Made Loka Putra, ketua Kelompok Tani Hutan Giri Amerta. Ia menjelaskan detail rumit dari Tumpek Wariga, menekankan konsep Tri Hita Karana, yang mencari keselarasan antara manusia, alam dan Tuhan. “Festival ini adalah cara kami untuk menunjukkan rasa hormat dan terima kasih kepada tanaman. Mereka memainkan peran penting dalam kehidupan kita, menyediakan makanan, oksigen, dan material,” katanya.

Tur ini benar-benar membuka mata kami. Alih-alih perkebunan komersial, kami melihat hutan alami yang beragam. Linh Hoang, seorang pakar perdagangan internasional, juga sama terkesannya. “Saya mengharapkan perkebunan komersial, tetapi semua yang ada di sini begitu alami dan harmonis. Sangat penting bagi kami dalam perdagangan internasional untuk memahami aspek keberlanjutan dari komoditas kami,” katanya.

Kami menghabiskan waktu dengan beberapa pengusaha yang menjadi bagian dari festival ini. Indah Respati dari Hiro Drinks berbagi kegembiraannya tentang acara tersebut. “Kami memproduksi minuman alami, dan berada di sini telah menghubungkan kami dengan orang-orang yang memiliki visi yang sama dengan kami tentang bisnis berkelanjutan dari sumber hingga ke pasar,” katanya.

Festival ini juga menyelenggarakan lokakarya tentang praktik bisnis berkelanjutan dan kolaborasi masyarakat. Irma menyoroti pentingnya kolaborasi tersebut. “Sudah terlalu lama, bisnis, pemerintah, dan LSM bekerja sendiri-sendiri. Sudah saatnya kita semua bersatu untuk memecahkan masalah secara inovatif,” katanya.

Menjelang akhir festival, suasana penuh dengan rasa tujuan dan persatuan. Para peserta dari berbagai latar belakang berkumpul bersama, disatukan oleh tujuan yang sama yaitu keberlanjutan dan penghormatan terhadap alam. Upacara penutupan merupakan representasi yang indah dari persatuan ini, dengan semua orang berpartisipasi dalam doa dan persembahan terakhir untuk tanaman.

Merefleksikan perjalanan kami, kami merasakan apresiasi yang mendalam terhadap festival dan pesannya. Tumpek Wariga bukan hanya sebuah perayaan, namun juga sebuah pengingat akan tanggung jawab kita terhadap alam. Perayaan ini mengajarkan kami bahwa harmoni sejati tercapai ketika manusia dan alam hidup berdampingan dengan saling menghormati dan peduli.

Festival Tumpek Wariga merupakan bukti dari warisan budaya Bali yang kaya dan pendekatannya yang berpikiran maju terhadap keberlanjutan. Festival ini memberikan pesan yang kuat kepada dunia: bahwa kita harus menghormati dan melindungi lingkungan alam kita jika ingin mempertahankan cara hidup kita. Perjalanan ini tidak hanya memperkaya pemahaman kami, tetapi juga menginspirasi kami untuk memasukkan nilai-nilai ini ke dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.

Saat kami mengemasi peralatan dan bersiap untuk pergi, kami merasakan hubungan yang mendalam dengan tanah dan masyarakatnya. Kenangan tentang Tumpek Wariga akan selalu ada bersama kami, sebagai pengingat akan keindahan dan pentingnya hidup selaras dengan alam.

Foto : Prema Ananda, Gus Agung, Felixrio Prabowo, Rio Kharisma

Share :